Pada 27 Desember 2015, angin tornado 'menyapu bersih' Texas, AS. 11
orang meninggal dunia, sementara bangunan rumah warga rusak parah bahkan
sebagian rata dengan tanah.
Di tengah bencana, seorang miliuner menunjukkan kemurahan hatinya.
Bukan sekedar memberi tempat tinggal untuk para pengungsi. Para korban
mendapat kesempatan tinggal di istana mewah miliknya.
Ron Sturgeon, pebisnis dan investor dengan harta kekayaan $75 juta
(Rp 1 triliun), membuka dua dari sederetan mansion pribadinya dalam
upaya memberu naungan bagi para korban.
Para keluarga korban bencana dibolehkan tinggal di mansionnya selama
tiga bulan, dengan hanya dipungut biaya $1 (Rp 13.900) per bulannya.
Dua rumah tersebut, yang keseluruhan harganya U$3,5 juta (Rp 48,65
miliar), saat ini tak ditinggali dan akan dijual. Sturgeon sendiri
sedang di Jamaika saat tornado melanda Texas, dan sekembalinya, ia
memutuskan menggunakan mansionnya untuk mengulurkan bantuan.
"Adakah teman atau sanak saudara kalian yang kehilangan rumahnya di
Garland atau kota lainnya dan perlu tempat tinggal?" ia menulis di laman
Facebook-nya.
"Saya punya rumah di Colleyville (kosong untuk dijual) yang akan saya
pinjamkan untuk ditinggali sampai tiga bulan. Juga mobil tambahan yang
bisa digunakan. Rumah cukup besar untuk dua keluarga. Rumah juga ramah hewan peliharaan dengan 10 garasi mobil untuk menyimpan barang-barang."
Unggahan itu dibagi lebih dari 10.000 kali, dan ribuan orang sudah
menuliskan komentar mereka, menyarankan para kenalan untuk menerima
tawaran.
Melihat respon yang berlebih, Sturgeon mengiklankan ruman keduanya, yang dikatakan juga cukup besar untuk dua keluarga.
Dikutip Oddity Central,
Sturgeon mengatakan tindakannya itu tidak mengherankan. "Saya bangun
pada hari Selasa pagi dan mengecek Facebook, melihat tulisan post
mengenai anjing dan keluarga yang tak punya tempat bernaung," ungkapnya.
"Saya sungguh trenyuh dengan bencana ini, dan bagaimana rumah-rumah
luluh lantak."
"Lalu saya ingat punya dua rumah besar," ia menambahkan. "Kami
mendaftarkannya untuk dijual, dan tak masuk akal dibiarkan kosong ketika
ada orang yang sungguh-sungguh membutuhkannya.
"Orang-orang berpikir saya gila, dan tak mengerti. Namun, saya punya
banyak penyewa, jadi saya mengerti sewa rumah dan properti. Saya tak
pernah menjadi korban tornado, namun sungguh menyedihkan menyaksikan
gambar-gambarnya.
Salah satu dari mansion,
yang dihargai $1,9 juta(Rp 26,4 miliar), memiliki empat kamar tidur,
garasi besar, dan kolam renang. Lainnya, memiliki lima kamar tidur,
dihargai $1,6 juta (Rp 22,24 miliar).
Sturgeon menangani permintaan para korban dengan cara 'siapa lebih
dulu datang, lebih dulu dilayani'. Syarat yang diajukan adalah, penyewa
harus menjalani uji latar belakang, dan memiliki jumlah kredit yang
cukup.
Sturgeon, yang mendulang kekayaan melalui industri penghancuran
kendaraan, pernah menjalani hidup menjadi tunawisma ketika ayahnya
meninggal. Ia memulai bisnis sendiri setelah lulus SMA tahun 1978 lalu,
dan terus berjuang hingga kini harta kekayaannya mencapai $75 juta.
Ini bukan pertama kalinya ia menjadi berita dengan kisah tak biasa.
Pada tahun 2014, ia mempekerjakan ahli medis sosial untuk
anjing-anjingnya.
Ia membayar mereka $45 per jam untuk membuat tulisan unggahan online
mengenai para anjingnya yang berjenis King Charles Cavaliers--Willi,
Dixie, dan Lance.
Komentar
Posting Komentar