Langsung ke konten utama

Leonardo DiCaprio dan Isi Kepalanya Sewaktu Oscar 2016

"Kayaknya AC ruangan ini lebih menusuk ketimbang yang sudah-sudah. Apa karena tahun ini gue datang tanpa harapan dan akibat ketegangan di tahun-tahun sebelumnya? Ah, tapi bakal terdengar sebagai sebuah kebohongan kalo gue bilang gak berharap apa-apa," lamun seorang bintang film bernama Leonardo DiCaprio jelang perhelatan Academy Awards ke-88 yang berlangsung di Dolby Theatre.
Acara dimulai. Chris Rock yang ditunjuk sebagai pembawa acara melakukan tugasnya dengan baik, salah satunya dengan menyinggung isu penting tentang keberagaman dan rasisme di Hollywood (baca: Oscar) dengan gaya yang cair.


"Kamu beruntung Chris dikenal sebagai seorang komedian. Gue nggak akan bisa bicara selantang itu," tukas DiCaprio dalam hati. "Bakal bahaya banget buat keberlangsungan karir dan citra kalo gue asal nyerocos. Yah namanya juga industri. Gue nggak mau ada Taylor Swift vs Nicki Minaj part 2."
Pembacaan nominasi pertama dimulai. Spotlight meraih piala pertamanya (yang kedua bakal bikin semua terhenyak di pengujung acara) untuk kategori Naskah Orisinil Terbaik dan The Big Short untuk Naskah Adaptasi Terbaik. "Dua-duanya film keren. Tapi gue nggak terlalu meresapi pas nonton. Semua karena kesibukan promosi The Revenant yang cukup menyita pikiran..."
"Eh tapi si Adam McKay ini kan yang bikin komedi ngehe macam Step Brothers sama Anchorman. Bisa-bisanya sekarang dia menang Oscar. The Big Short yang main ganteng-ganteng sih, tapi apa hubungannya sama naskah? Bodo ah. Oscar...Oscar...penting penting gak penting."
Selama beberapa saat aplaus tertuju pada satu film yang mendominasi kategori teknis yakni Mad Max: Fury Road. Enam trofi berhasil disabet oleh para kolega George Miller tersebut dalam kurun waktu berdekatan, film terbanyak yang menang pada malam itu. Penampilan musik dibuka oleh Sam Smith yang nyanyiin theme song James Bond, "Writing's on the Wall."


Memori DiCaprio melayang ke tahun 1993 ketika dirinya pertama kali menghadiri ajang penghargaan film paling bergengsi di Hollywood. "Banyak pihak yang ngejagoin dan sampai sekarang banyak yang menyayangkan ketidakmenangan gue waktu itu di What's Eating Gilbert Grape. Tapi kan abis itu gue juga beberapa kali dapat nominasi..."
Emmanuel Lubezki kemudian jadi personel The Revenant pertama yang menyabet piala emas-kurus-kecil. Kemenangannya tersebut adalah yang ketiga kali dalam tiga tahun berturut-turut di kategori Sinematografi Terbaik. "Chivo the great...gitu-gitu dia udah punya tiga Oscar. Gue? Andai aja gue menang pada 1993...," DiCaprio menghela nafas panjang namun bersembunyi di balik keceriaan atas penampakan Droids dan C3PO.
"Eh ada cookies!" sambut DiCaprio bersemangat menerima jualan putrinya Chris Rock dan teman-temannya yang pramuka.
"Lumayan bingung terhadap kekalahan Sylvester Stallone dari Mark Rylance di Aktor Pendukung Terbaik. Padahal dia menang di mana-mana dan banyak media menjagokannya. Akankah gue bernasib sama?" pikiran DiCaprio kembali melayang.
"Banyak yang bilang gue 'cuma' bintang film, bukan aktor karakter. Banyak yang bilang gue seringnya jadi diri sendiri dari film ke film, bukan karakter yang gue peranin," DiCaprio bermain-main dengan benaknya, ngelewatin kehadiran para peramai panggung seperti Louis C.K., Presiden Academy Cheryl Boone Isaacs, Dave Grohl yang bernyanyi "Blackbird" saat segmen In Memoriam, sampai Wakil Presiden AS Joe Biden yang nge-present Lady Gaga.
DiCaprio sempat terhenyak ngelihat kemenangan Ennio Morricone untuk Musik Latar Terbaik. "Umurnya udah 87 tahun dan baru sekarang menerima Oscar pertamanya. Ya Tuhan jangan sampai gue bernasib serupa. Gue udah mau ngurangin main film dalam 10-20 tahun ke depan."
 Tapi DiCaprio harus menunda dulu main-main dengan isi kepalanya saat Alejandro Gonzalez Inarritu yang membesutnya di The Revenant menerima Oscar untuk Sutradara Terbaik dua tahun beruntun, prestasi yang terakhir kejadian 66 tahun silam.

Kebahagiaan yang menyeruak di kamp The Revenant gak serta merta bikin Leo tenang. Kegelisahannya semakin menjadi-jadi sewaktu Brie Larson diumumkan sebagai Aktris Terbaik. "Berarti waktunya udah dekat."

Keringat dingin menjalar di antara kuduk DiCaprio. Ketegangannya di Dolby Theatre semakin menjadi-jadi ketika hati kecilnya berusaha chill kala nominasi Aktor Terbaik dibacakan. "Bagaimanapun gue berkarya bukan atas dasar penghargaan kayak gini. Bagaimanapun gue udah nyoba milih peran di film keren selama ini. Gue udah belajar banyak dari maestro seperti Scorsese, Spielberg, Tarantino, Eastwood. Kalo pun tahun ini bukan tahun gue, gue bakal terus..."

"...dan Oscar untuk Aktor Terbaik jatuh kepada Leonardo DiCaprio!" seru Julianne Moore merdu. Salah satu pengumuman paling menyenangkan yang ia terima selama 41 tahun hidupnya. "Untung gue belom tua-tua amat pas menang Oscar, syukurlah..." bisik Leo kecil saat berjalan ke panggung di tengah riuhnya sorak sorai yang turut bergembira atas kemenangannya. Entah dia sadar atau enggak (kayaknya enggak sih), internet ikut pecah mendengar DiCaprio meraih Oscar pertamanya.

Kini DiCaprio dapat legowo ngelanjutin hidup. Dirinya udah naik dan berbicara di panggung Oscar. Dirinya udah bicara di depan Hollywood bagaimana keadaan iklim sekarang. Dia udah ngasih pengakuan kepada Tom Hardy karena gak cuma dirinya doang yang keren di film tersebut.

"Sekarang gue bisa agak bebas milih peran. Kompilasi vine dan meme bagaimana mimik gue di depan kamera bisa lebih beragam..."

Kemenangan tersebut jadi yang terakhir bagi The Revenant karena baik film tersebut dan Mad Max: Fury Road gak disebutkan sebagai Film Terbaik oleh Morgan Freeman kala memasuki tengah malam.
 Film itu adalah Spotlight. Sesuatu yang gak pernah ada dalam pikiran nakal liar DiCaprio sepanjang acara.

Dirinya udah pe-de dengan The Revenant agar bisa meraih kategori paling bergengsi. Tapi DiCaprio gak memusingkan hal tersebut. Kejutan Spotlight dia rasa setara dengan kemenangannya. "Gue gak peduli dengan sorotan publik terhadap Spotlight..."

"Gue puas..."

Postingan populer dari blog ini

7 Hal yang Tidak Terlupakan dari Hape Jadul

Perkembangan zaman selalu menuntut pembaruan. Hal-hal yang usang akan ditinggalkan. Ini juga berlaku pada smartphone . Beragam fitur menarik dan canggih selalu disematkan tiap tahunnya, mulai dari resolusi layar dan kamera, desain, fitur anti air, dan lain sebagainya. Harus diakui jika kecanggihan smartphone membuat banyak hal menjadi kian mudah. Pekerjaan, mencari informasi, belajar, sampai memesan transportasi—semuanya bisa dipenuhi melalui perangkat ini. Meski memiliki fitur yang canggih, namun smartphone tidak benar-benar bisa menggantikan handphone monophonic . Ada fitur-fitur yang tidak ditemukan lagi di smartphone , seperti casing yang bisa digonta-ganti, pembuat nada nada dering, dan lain sebagainya. Bagi kamu yang lahir di era ’90-an, tentu kamu tidak akan melupakan hal-hal tersebut. Apa sajakah fitur-fitur itu? Gonta-ganti casing Gonta-ganti casing menjadi ciri khas handphone zaman dulu, terutama Nokia. Ada dua alasan kenapa seseorang mengganti casing

Cuma Modal Setrikaan Rakitan, Pasangan Ini Berhasil Bikin Usaha Gokil (Gosok Keliling)

Mungkin sebelum  istilah Go-jek, go-mart, (dan semua jasa yang diawali dengan kata go-) populer di telinga kita semua, pasangan suami istri ini udah make duluan. Lewat nama usaha Gokil. Bukan, gokil di sini bukanlah berarti gila, seperti bahas gaul yang kamu kenal. Tapi, GoKil yang ini adalah singkatan Gosok Keliling. Usaha jasa setrika keliling yang dijalani oleh Tria Amelia dan Irsan Heryadi sejak tahun 2013 lalu. Ide usah ini muncul setelah usaha mereka sebelumnya, laundry gak berkembang. Dengan modal setrika uap rakitan sendiri, mereka berkeliling komplek dengan motor dari jam 9 pagi sampe jam 5 sore. Nah, buat harganya, menyetrika satu kilogram pakaian dihargai 3500 - 4000 rupiah. Ya, mirip-mirip kayak laundry kiloan gitulah. Wah, anak kosan butuh banget jasa ini nih.

7 Etika Kentut yang Baik dan Benar

Kentut yang dihasilkan dari gas yang nongkrong dalam perut kamu emang sering gak terduga datangnya. Kamu bisa aja kebelet kentut kapanpun dan kadang gak kira-kira situasinya kayak gimana. Pokoknya kalau udah kepengen kentut ya brat bret brot aja gitu gak pake mikir. Tapi sadar gak sih kamu bahwa kentut itu sebenernya ada etikanya? Misalnya kalau kamu kepengen kentut itu sebaiknya... Melipir Dulu Kentut emang bisa datang gak kenal waktu, meskipun begitu kamu sebenernya masih punya sedikit kendali lho sama kentut yang bakal kamu keluarin. Yang penting kamu niat, bisa kali kamu melipir dulu kalau lagi kepengen kentut. Alasan banyak lah ya bisa dikarang-karang spontan juga, yang jelas kalau kamu pengen disebut sebagai pengentut yang beretika sebaiknya kamu melipir dulu menjauhi kerumunan manusia yang siap menghakimi kentut kamu. Pergi ke Toilet Kentut sambil melipir emang mendingan daripada kamu kentut on the spot . Tapi akankah lebih mulianya kalau kamu b